“Harga Karet Global & Dampaknya ke Hilir”

Harga karet alam di berbagai wilayah utama (APAC, Eropa, Amerika Utara) turun 10–17 % pada Q2 2025, dipicu oleh kelebihan supply & permintaan industri otomotif melambat.


• Produksi hilir mendapat sedikit keuntungan dari penurunan biaya energi & input aditif.
• Namun, risiko supply jangka panjang masih tinggi: defisit pasokan diprediksi berlanjut dan cuaca ekstrem tetap menjadi faktor utama yang menekan permintaan.

Update Tren Harga Karet Alam Global & Dampaknya terhadap Biaya Produksi


Tren Harga Terbaru
• Asia-Pasifik (APAC): Harga karet alam (TSR) menurun sekitar –17,7 % Q2 2025 akibat pasokan meningkat serta lemahnya permintaan industri otomotif dan ban.ChemAnalyst


• Amerika Utara: Harga turun –10,7 % Q2 2025, karena oversupply dan permintaan yang melemah di sektor hilir, terutama otomotif. Namun pada Juli 2025, ada sedikit rebound akibat restocking industri.ChemAnalyst


• Eropa: Turun sekitar –11 % Q2 2025 karena peningkatan pasokan dari Asia Tenggara dan pelambatan pembelian dari produsen besar seperti segmen otomotif.ChemAnalyst


• Outlook Global: Meskipun tren turunnya cukup jelas di Q2 2025, prospek jangka panjang harga tetap stabil ke atas karena defisit suplai yang berkelanjutan.

Dampak terhadap Biaya Produksi Hilir


1. Volatilitas Harga → Ketidakpastian Biaya
Harga turun memang menguntungkan buyers besar (seperti produsen ban), tetapi fluktuasi ini mempersulit estimasi dan pengelolaan biaya produksi jangka panjang.openPR.comReuters


2. Penurunan Biaya Produksi
• Dalam Q2 2025, terjadi sedikit penurunan biaya produksi karet akibat turunnya biaya energi dan bahan aditif—hal ini sedikit menahan tekanan dari sisi harga bahan baku.ChemAnalyst


3. Risiko Pasokan Berkelanjutan
• Meskipun harga menurun di Q2, kekhawatiran global masih tinggi karena defisit pasokan yang diprediksi berlanjut pada 2025. Produksi global diperkirakan hanya tumbuh 0,3%, sementara permintaan meningkat 1,8 %.Reuters


• Cuaca ekstrem (seperti di Thailand dan China) telah mendorong harga ke puncak tertingginya pada 2024, dan pola ini berpotensi terjadi lagi.